PERKEMBANGAN DAN PENGARUH BUDAYA BARAT BAGI
BANGSA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
Disusun Oleh :
Nama : Alpriyana Swardani
Kelas : 1KA32
NPM : 10115566
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI ILMU BUDAYA DASAR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah
SWT. , karena atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia
istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh
ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga
Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.
Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat
tugas mandiri ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan
dari berbagai pihak sehingga Penulis mampu menyelesaikan tugas mandiri ini
dengan baik.
Penulis menyimpulkan bahwa tugas mandiri ini masih belum sempurna,
oleh karena itu Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas
mandiri ini dan bermanfaat bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.
Jakarta, 26 Maret 2016
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada umumnya masuknya budaya asing ke
Indonesia sangat cepat perkembangannya. Masuknya budaya luar bisa melalui
banyak cara seperti, sarana multi media massa elektronik maupun cetak, serta
media dunia maya (internet dan social media) sangat mempengaruhi perkembangan
budaya Indonesia. Dampak yang ditimbulkan ada yang bersifat positif dan ada
yang negatif. Jika kebudayaan asing yang bersifat negatif memasuki sendi-sendi
kehidupan bangsa, terutama para generasi muda tanpa diimbangi upaya pelestarian
nilai-nilai budaya bangsa dikhawatirkan Bangsa Indonesia akan kehilangan jati
diri sebagai bangsa.
Budaya itu sendiri adalah suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.
Awal
masuknya kebudayaan asing di Indonesia melalui penjajahan yang diakukan oleh
orang asing, mereka tidak hanya mengambil rempah-rempah saja tetapi memasukan
kebudayaan mereka di Indonesia sehingga kebudayaan rakyat Indonesia bercampur
dengan kebudayaan asing.
Kebiasaan
orang-orang barat yang biasa kita saksikan baik di media elektronik,
cetak maupun secara langsung seperti cara berpakaian dan mode yang
telah menjadi budaya masyarakat kita khususnya kalangan remaja.
Pengaruh ini dapat merambat lebih cepat ke golongan bawah akibat artis-artis di
jagad hiburan yang memiliki tingkat moderenisasi yang lebih tinggi. Dari
perilaku dan gayanya itulah di lihat sebagai contoh dan layak di tiru karena di
anggap lebih maju dan modern. Umumnya kalangan remaja Indonesia
berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di
anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki. Para remaja juga merasa bahwa
kebudayaan di negrinya sendiri terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para
remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun
bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga pada
akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan
kebudayaan kita sendiri. Dan kini nilai-nilai kebudayaan kita semakin
terkikis karena di sebabkan oleh pengaruh budaya Asing yang masuk ke
Negara kita.
Jika
pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan
muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada
rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat.
Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya
bangsa, maka Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari
upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”.
Seni-seni lokal dan nasional perlu tetap dilanggengkan, karena
berakar dalam budaya masyarakat. Melalui sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan
nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif terhadap
pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni. Di sinilah awal dari
kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal social - kultural” masyarakat.
PEMBAHASAN
- PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Oleh karena itu agar kebudayaan itu tidak hilang maka perlu
pelestarian kebudayaan yang di lakukan oleh masyarakat dan juga peran dari
pemerintah sangat di perlukan.
Globalisasi merupakan
suatu proses perubahan sosial yang menyebabkan seseorang atau sekelompok orang
maupun satu negara saling dihubungkan dan saling membutuhkan. Salah satu
penyebab globalisasi adalah kemajuan ilmu pengetahuan teknologi. Oleh karena
itu di era globalisasi ini banyak kemudahan-kemudahan yang menyebabkan budaya
asing dapat dengan mudah masuk ke dalam suatu negara. Pengaruh budaya asing
juga tidak semuanya baik dan cocok, misalnya saja di Indonesia yang mendapatkan
pengaruh budaya asing.
Akan tetap pengaruh
budaya asing memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak positif
pengaruh budaya asing dapat berupa ilmu pengetahuan, cara befikir kritis,
rasional dan menghargai waktu, selain itu dampak negatif pengaruh budaya asing
misalnya dahulu di Indonesia orang berpakaian sopan dan tertutup, tetapi akibat
kita terbawa oleh budaya kebarat-baratan kebanyakan orang berpakaian terbuka
.Tak dapat dielakkan lagi yaitu dapat mempengaruhi mental generasi muda.
Pengaruh budaya asing juga menyebabkan adanya perubahan sosial di dalam
kehidupan bermasyarakat, baik meliputi pola fikir masyarakat, perilaku
masyarakat, dan kebiasaan masyarakat.
Faktor-faktor penyebab perubahan sosial diantaranya adalah
perubahan jumlah penduduk, penemuan- penemuan baru, pertentangan dalam
masyarakat, pemberontakan, lingkungan fisik, dan pengaruh kebudayaan masyarakat
lain. Akan tetapi perubahan- perubahan yang tidak mesti terjadi mngakibatkan
hilangnya kebudayaan asli di suatu daerah, tergantung bagaimana peran masyarakatnya
dalam menjaga budaya mereka dan tetap menerimamodernisasi.serta peran dari
tokoh masyarakrat seperti perangkat desa diperlukan juga.
A. PERKEMBANGAN BUDAYA ASING DI ERA
GLOBALISASI
Seiring dengan masuknya era globalisasi saat
ini, turut mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Di zaman
yang serba canggih ini, perkembangan kemutahiran tekhnologi tidak dibarengi
dengan budaya-budaya asing positif yang masuk. Budaya asing masuk ke negeri
kita secara bebas tanpa ada filterisasi. Perkembangan pesat era globalisasi
saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya terutatama pengaruh budaya
Barat. Dengan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang
budaya lain. Membawa perubahan sampai ke tigkat dasar kehidupan manusia di
Indonesia. Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kehidupan masyarakat
Indonesia.
Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka
dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa
memilah mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang
tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di negara Republik
Indonesia, sebagai contoh yaitu: cara berpakaian anak-anak remaja Indonesia
yang sudah jauh melenceng dari aturan-aturan agama dan norma yang ada. Mereka
menggunakan pakaian yang minim bahan sehingga ada bagian tubuh yang seharusnya
tidak diperlihatkan malah diperlihatkan. Masuknya budaya asing diindonesia bisa
melalui banyak cara salah satunya adalah melalui social media. Kaum remaja
biasa melihat fashion orang asing. Mulai dari cara berpakaian hingga gaya
rambut sehingga mereka dengan mudah terpengaruh dengan fashion orang barat,
jujur saya sendiri juga mengikuti perkembangan fashion budaya barat. Dari yang
ingin hanya melihat saja disosial media menjadi ingin mencoba fashion orang
asing yang saat ini sedang tren. Padahal cara berpakaian mereka dengan cara
berpakaian yang diajarkan oleh orang tua kita sangat jauh berbeda. Orang
Indonesia cenderung ingin mencoba gaya yang mereka anggap baik dan bagus untung
di pakai sehingga kaum remaja seperti kita ini dengan mudah terpengaruh.
Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin moderen. Hal ini
jelas mengikis perilaku dan tindakan seseorang.
Hembusan
pengaruh Barat, di anggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan
kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi
masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang
menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah juga
nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu
bersaing dengan budaya moderen dalam bentuk pergaulan masyarakat.
Dalam era globalisasi ini, jati diri bangsa
Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia.
Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan
budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan (bahkan) tidak cocok dengan
bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini
sangat besar kemungkinannya terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara
yang sudah tidak jelas dan tidak ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang
begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia,
termasuk jati diri bahasa Indonesia. Sudah barang tentu, hal ini semua
menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan
aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan siatuasi
dan kondisi pemakaiannya. Dengan kata lain, pemakai bahasa Indonesia yang
berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah
atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan
kondisinya.
Pada awalnya pintu masuk kebudayaan Asing di
Indonesia adalah melalui kegiatan penjajahan para orang Asing di Indonesia.
Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya, tetapi
mereka juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia.
Berbeda dengan masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan
Asing itu melalui kemajuan teknologi dan informasi. Dizaman dahulu
salah satu contoh masuknya budaya asing, yaitu: gaya arsitektur keraton
Yogyakarta yang mengarah ala-ala Japanese.
Para kaum remaja di Indonesia sudah jarang
sekali mempelajari kebudayaan – kebudayaan lokal, tetapi anak anak lebih suka
bermain play station dan bermain ke time zone. Sangat jarang saat ini saya
melihat anak anak bermain kuda lumping, dakon, gobak sodor dll. Tetapi saat ini
ada stasiun TV negeri secara konsisten menayangkan acara budaya - budaya
Indonesia. Selain itu banyak Negara Negara tetangga yang mengklaim kebudayaan –
kebudayaan kita, seperti contoh:
1. Tari
reog ponorogo dari jawa timur oleh pemerintah Malaysia.
2. Alat
music gamelan dari jawa oleh pemerintah Malaysia.
3. Kain
ulos dari Sumatra utara oleh Malaysia
4. Alat
music angklung oleh Malaysia dan masih banyak lagi.
Seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia bangga memiliki warisan
budaya tersebut dan memberikan apresiasi dengan cara menjaga budaya kita agar
tidak diklaim oleh Negara asing.
- PERBEDAAN
KEBUDAYAAN ADAT DAN NASIONAL
Kaitan
kebudayaan dengan globalisasi
Globalisasi
memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya
aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang
dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat
terhadap berbagai hal. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya
nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia
atau world culture) telah terlihat sejak lama. Cikal bakal dari persebaran
budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat
ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan
globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan
berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak
fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut
menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan
semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Telah membuat masyarakat
dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya
pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang
terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat
diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun
persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau
kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan
atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal tersebut terwujud dalam
kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi
berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat
dalam alam pikiran.
Proses saling
mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui
interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun
kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia
terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan
berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu
kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah.
Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka
waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan
perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian
berlangsung selama beberapa generasi.
Globalisasi adalah
sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Setiap orang memandang
globalisasi dengan pandangan yang berbeda.. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh
bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain.
Sebagian masyarakat
mendukung adanya globalisasi dan ada pula yang menentang hal tersebut. Bagi
mereka yang mendukung, beranggapan bahwa globalisasi dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Sedangkan masyarakat
yang menentang globalisasi, menganggap bahwa globalisasi akan mengikis
lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dan dari segi budaya
timbul kekhawatiran kalau nilai budaya yang sudah tertanam sejak dulu secara
perlahan akan menghilang akibat pengaruh globalisasi tersebut.
Suatu kemajuan akan
menghasilkan dampak positif dan dampak negatif. Internet adalah salah satu
contoh dampak positif globalisasi. Dengan adanya internet, kita bisa mengetahui
kebudayaan bangsa lain dan membandingkan ragam budaya negara lain, bahkan dapat
terjadi adanya akulturasi budaya sehingga memperkaya kebudayaan kita.
Salah satu contoh
dampak negatif globalisasi adalah guncangan budaya atau lebih dikenal dengan
istilah cultural shock. Biasanya cultural shock dialami oleh golongan tua yang
terkejut karena melihat adanya perubahan budaya yang dilakukan oleh golongan
muda. Kondisi tersebut dapat menimbulkan suatu keadaan yang tidak seimbang.
Sebagai contoh, pola pergaulan hedonis dan komsumtif kini menjadi gaya hidup
remaja di era globalisasi ini. Bagi para remaja yang tidak siap dan tidak dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut, maka mereka akan menarik diri dari
pergaulan tersebut, atau bahkan ada yang frustasi dan melakukan penyimpangan
seperti bunuh diri. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan
dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke
suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut
sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai
mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
Faktor lain yang
menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan
budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa,
budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat
diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya
asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga
membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap
perkembangan di negaranya.
Jadi, dalam suatu
perubahan, tidak hanya dampak negatif yang akan ditimbulkan, tetapi juga banyak
dampak positifnya. Sebagai masyarakat, kita harus bisa memposisikan diri dan
menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada supaya tidak terjadi guncangan
budaya.
Sehingga Tugas utama
yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga,
serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya
bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara
kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak
dalam rangka melestarikan budaya.
1.
Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia
Indonesia memiliki
keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai ke aset yang tldak
dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimitiki
Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas
budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat
istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat
memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.
2.
Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan budaya lokal
yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya
rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang
dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menatik pandangan negara lain.
Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia
seperti beiajar tarian khas suat daerah atau mencari batang-barang kerajinan
untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia
menuliki cirri khas yang unik.
3.
Kebudayaan lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa
Kesatuan budaya lokal
yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara
Inc~nesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik
agar budaya bangsa tetap kokoh.
B. PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP
BUDAYA ASING.
Perilaku atau respon masyarakat Indonesia
terhadap masuknya budaya asing sebagian ada yang menerima sebagian ada yang
tidak menerima budaya asing masuk di Indonesia. Tapi tentunya sebagian besar
rakyat Indonesia menerima kebudayaan asing masuk ke Indonesia.
Contoh respon masyarakat yang tidak menerima kebudayaam asing,
seperti:
1. Perilaku
masyarakat yang bersifat tertutup atau kurang membuka diri untuk berhubungan
dengan masyarakat lain.
2. Masih
memegang teguh tradisi yang sudah ada.
3. Berpegang
terhadap ideologinya dan beranggapan sesuatu yang baru bertentangan dengan
idiologi masyarakat yang sudah ada.
Contoh respon masyarakat yang menerima kebudayaan asing,
seperti:
1. Mengikuti
trend yang ada
2. Bersikap
terbuka terhadap budaya asing.
C. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF BUDAYA
ASING DI INDONESIA
Ø DAMPAK POSITIF:
Dengan
adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan elektronik, masyarakat pada saat ini
dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yang
mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.
·
Pertumbuhan ekonomi
yang semakin tinggi
·
Terjadinya
industrialisasi
·
Dapat mempelajari
kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong
kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka
·
Produktifitas dunia
industri semakin meningkat
·
Persaingan dalam dunia
kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan
yang dimiliki
·
Adanya kemudahan untuk
memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
·
Terjadinya akulturasi
budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik
Ø DAMPAK NEGATIF:
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi
dan elektronik, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien
karena adanya peralatan yang mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya
dengan lebih baik lagi.
·
Pertumbuhan ekonomi
yang semakin tinggi
·
Terjadinya
industrialisasi
·
Dapat mempelajari
kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong
kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka
·
Produktifitas dunia
industri semakin meningkat
·
Persaingan dalam dunia
kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan
yang dimiliki
·
Adanya kemudahan untuk
memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
·
Terjadinya akulturasi
budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik
Contoh dampak negatif:
jika
dalam penggunaan teknologi tidak dapat digunakan dengan benar dan
sebaik-baiknya maka tentunya akan menjadi sangat berbahaya bahkan
bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebagai contoh yaitu, penipuan,
perjudian, kejahatan dunia maya dan lain sebagainya. Oleh karena itu kita
sebagai manusia haruslah selektif dalam memilih hal yang baik dan jangan
merugikan diri sendiri serta orang lain.
D. UPAYA MENGATASI DAMPAK NEGATIF.
Untuk
mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya
untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan
pelibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat seperti,
para ulama budayawan serta keterlibatan orang tua di rumah.
· Peranan
Pemerintah
Pemerintah
hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang sistem
pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya di setiap
sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada
para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam se-minggu
saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah
perubahan prilaku siswa sehingga memerluikan penambahan jam pelajaran atau
kreatifitas guru bidang study tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di
lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik
menurut pandangan agama. Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan
dan mendorong kreatifitas guru bidang study. Mengenai pelajaran dan pemahaman
keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang study agama yang dinilai
waktunya kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran umum juga
dapat memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya.
Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan
menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan nasional yang dipelopori atau
dimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti Pengeran Diponegoro, Sultan
Hasanuddin dan lainnya. Tokoh-tokoh pejuang tersebut sekaligus
merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing yang inin menguasai
wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan
kebuadyaannya..
· Peranan orang
tua dan keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang tua adalah figur
utama dalam keluarga yang paling bertanggujawab terhadap masa depan anak-anak
dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat
berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama
anak-anaknya. Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim
positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang
yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”.Orangtua harus bisa mengambil porsi
lebih banyak diantara porsi yang lainnya.
Peran
orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa
dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi
anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada masyarakat
modern, seorang remaja sangat tergantung pada cara orang tua atau keluarga
mendidiknya. Melalu interaksi dalam keluarga, remaja akan mempelajari pola perilaku,
sikap, keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam keluarga dan masyarakat.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh dan perkembangan
kebudayaan asing turut dalam perkembangan budaya Indonesia khususnya terhadap
kehidupan, kebudayaan dan alam fikiran di kalangan remaja yang dapat merusak
ekosistem generasi muda ke depannya.
F. SARAN
Sebagai generasi muda hendaknya dapat
berperilaku yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan
nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan di negrinya dan dapat
memilah kebudayaan asing yang patut dicontoh dan yang ditidak patut dicontoh.
Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan
sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh,
seperti mencintai produk dalam negri.
DAFTAR PUSTAKA
Listyarti Retno, Dra. (2006): Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga
Cohen,Bruce J. (1992). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rinek Cipta.
Sidi Gazalba, Perubahan Sosialbudaya. Jakarta : Pustaka AlHusna, 1983.
www.artikelsiana.com/2014/09/repons-masyarakat-perubahan-sosial-budaya.html?m=1#_
Komentar
Posting Komentar