MAKALAH TENTANG
KECERDASAN BUATAN PADA SISTEM ROBOTIC
Disusun Oleh :
Nama : Alpriyana Swardani
Npm : 10115566
Kelas :
3ka32
Fakultas Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan Sistem
Informasi
Universitas Gunadarma
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Logika
Manusia
secara
jasmani
dikaruniai akal dan pikiran.
Oleh sebab itu pada hakikatnya manusia memiliki rasa
ingin tahu yang begitu
besar dan selalu
berusaha mencari jawaban terhadap suatu kejadian atau gejala dalam rangka
memperoleh
kebenaran. Pikiran manusia akan selalu
berproses.
Dalam proses pencarian kebenaran
tersebut,
manusia
harus berpikir logis. Kebenaran ini hanya
menyatakan serta mengandaikan
adanya jalan, cara, teknik, serta hukum-hukum yang perlu diikuti. Semua hal
ini
diselidiki serta dirumuskan lebih lanjut dalam logika.
Secara singkat logika dapat dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir lurus. Ilmu pengetahuan sendiri
adalah kumpulan
pengetahuan tentang pokok tertentu. Kumpulan ini merupakan suatu
kesatuan yang sistematis serta memberikan penjelasan
yang dapat dipertanggungjawabkan. Penjelasan ini dilakukan dengan menunjukkan sebab atau asal mulanya.
Kajian ilmu logika adalah azas-azas yang menentukan pemikiran
yang lurus
dan tepat.
Agar
dapat
berpikir seperti itu, logika menyelidiki, merumuskan,
serta
menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Hal ini
menunjukkan
bahwa logika bukanlah sebatas teori, tapi
juga merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek. Ini sebabnya
logika disebut filsafat yang praktis.
Logika pertama kali dikembangkan oleh Aristoteles, seorang filsuf yang berasal dari Yunani, sejak sekitar 2300
tahun
yang lalu. Aristoteles membagi beberapa kerja dasar
intelektual, yaitu memahami obyek, membentuk
dan memilah, menalar
dari sesuatu yang diketahui
kepada sesuatu yang tidak diketahui.
Proses tersebut pada akhirnya membentuk
suatu pemikiran yang kemudian
disebut dengan “Logika”.
Saat ini logika mempunyai aplikasi yang luas. Misalnya saja dalam bidang pemrograman, analisis kebenaran algoritma, kecerdasan
buatan (artificial intelligence),
perancangan komputer dan sebagainya. Selanjutnya penulis akan melakukan pembahasan pada topik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Kecerdasan Buatan
(Artificial Intelligence)
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)
adalah kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer.
Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu
mesin (komputer) agar dapat melakukan
pekerjaan seperti
yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem
pakar, permainan komputer (games),
logika
fuzzy,
jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Pada tahun
1736 seorang penemu dari perancis,
Jacques de Vaucanson (1709-1782) membuat
suatu
mesin pemain seruling berukuran seperti seorang manusia
yang dapat memainkan
12
melodi nada. Tidak hanya itu, mekanik tersebut juga dapat memindahkan
bibir dan
lidahnya secara nyata untuk mengontrol arus dari angin ke
dalam seruling.
Pada tahun 1774
seorang penemu dari perancis, Pierre Jacques Drotz
mencengangkan
masyarakat Eropa dengan suatu automation berukuran sekitar seorang anak
laki-laki yang
dapat
duduk dan
menulis
suatu buku catatan. Penemuan ini kemudian dilanjutkan
dengan yang
lainnya, yaitu automation yang berupa seorang
gadis manis yang dapat memainkan
harpsichord. Semuanya masih merupakan proses mekanik yang melakukan gerak
dengan telah ditentukan terlebih dahulu.
Pada tahun
1769, dataran
Eropa dikejutkan
dengan suatu permainan catur yang dapat menjawab langkah-
langkah permainan catur yang belum ditentukan terlebih
dahulu. Mesin ini disebut dengan Maelzel
Chess Automation dan dibuat oleh Wolfgang
Von Kempelan (1734-1804) dari Hungaria. Akan tetapi mesin ini
akhirnya
terbakar pada tahun 1854 di Philadelphia Amerika Serikat. Banyak orang yang tidak percaya akan
kemampuan mesin tersebut. Dan seorang penulis dari
Amerika Serikat, Edgar Allan Poe (1809-1849) menulis
sanggahan
terhadap mesin tersebut, dia dan kawan-
kawannya ternyata benar, bahwa mesin tersebut adalah tipuan, dan kenyataannya bukanlah aoutomation,
tetapi merupakan
konstruksi yang sangat baik yang dikontrol oleh seorang pemain catur handal yang bersembunyi di
dalamnya.
Pada tahun
1914, didemonstrasikan untuk pertama
kalinya sebuah mesin permainan catur. Penemu mesin ini
adalah Leonardo Torres Y Quevedo, direktur dari Laboratorio de Automatica di Madrid, Spanyol. Beberapa
tahun kemudian, ide permainan catur dikembangkan dan diterapkan di komputer oleh Arthur L. Samuel dari IBM
dan
dikembangkan lebih lanjut oleh Claude Shannon.
Pada abad ke 20, Automation sudah banyak dikembangkan dan diterapkan terutama pada Angkatan bersenjata
Amerika Serikat, berupa program-program simulasi peperangan. Sekarang ini, perkembangan AI
sudah mencapai
pada tahap yang dapat dikatakan fantastis, terutama di bidang-bidang berikut:
- Game Playing
- General Problem Solving
- Natural Language Recognition
- Speech Recognition
- Visual Recognition
- Robotics
- Dan Sistem Pakar
2.2 Robot
Robot berasal dari kata
Robota, dari bahasa
Chekoslavia yang berarti tenaga kerja. Kata ini digunakan
oleh
dramawan
Karel Capek pada tahun
1920 pada
sandiwara fiksinya, yaitu R.U.R (Rossum’s Universal Robots).
Robot
adalah suatu mesin yang dapat diarahkan untuk
mengerjakan bermacam-macam tugas
tanpa campur tangan lagi dari manusia. Secara ideal robot
diharapkan dapat melihat,
mendengar, menganalisa lingkungannya dan dapat melakukan tindakan-tindakan yang terprogram. Saat ini,
robot banyak digunakan untuk keperluan industri, terutama untuk pekerjaan
3D,
yaitu Dirty, Dangerous, Difficult (kotor, berbahaya, dan sulit). Hal ini dilakukan untuk mempermudah pekerjaan manusia, ketika pekerjaan
yang dilakukan memerlukan
ketelitian yang cukup tinggi, robot merupakan solusi cerdas, apalagi ketika pekerjaan tersebut memiliki risiko yang cukup besar bagi keselamatan
manusia. Negara yang banyak menggunakan
robot untuk industri
adalah Jepang, Amerika Serikat dan
Jerman Barat.
Penggolongan Robot
Penggolongan robot dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Penggolongan tersebut dapat dilakukan menurut sumber tenaganya, yaitu elektronik,
hidrolik, dan
pneumatic. Ada juga yang menggolongkannya
berdasarkan tingkat kerumitannya, misalnya robot yang
sederhana hanya dapat bergerak dalam satu, dua atau tiga
jurusan saja, sedang robot yang canggih dapat bergerak puluhan sudut secara serentak. Robot dapat juga digolongkan dalam daya angkatnya, ada robot yang hanya
dapat mengangkat
benda-benda
yang ringan saja dan ada juga robot
yang mampu mengangkat beban berat. Ada
juga yang menggolongkan robot berdasarkan kecepatan geraknya, ketepatannya serta metode penggunaannya.
Berdasarkan penggunaannya, robot dapat digolongkan
sebagai berikut:
- Robot pribadi (personal robots) : ditujukan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan rumah tangga menjadi lebih otomatis.
- Robot industri (industrial robots) : digunakan
untuk
membantu proses produksi, misalnya untuk menangani material, mengelas, mengecat, memasang komponen
dan lain sebagainya. Contoh robot yang digunakan pada industri:
·
Motionmate: merupakan
robot industri yang paling
sederhana untuk melakukan proses mengambil dan
meletakkan komponen-komponen di dalam proses produksi.
Robot
ini dapat mengangkat komponen sebesar 5 pound (sekitar 2,268 Kg).
·
The Rhino Charger: robot ini dibuat oleh pabrik
Rhino Robots, Inc. dan dengan menggunakan komputer
Apple serta disk drive dapat untuk mengontrol gerak dalam 6 arah sumbu. Dengan daya angkatnya sampai dengan
50 pound (sekitar 22,68 Kg) dan tingkat gerak maksimumnya adalah 200 inches per detik.
·
Prab Model
4200: robot
ini dibuat oleh
Prab
Robots, Inc. dengan daya angkatnya sebesar 75 pound (sekitar 34,02 Kg). Lengan robot ini dapat berputar secara horisontal sebesar 250 derajat.
·
Cincinnati/Milacron
T3: Robot ini
oleh Cincinnati/Milacron Corporation
dengan daya
angkatnya
sebesar 100 pound (sekitar
45,36 Kg). Robot
ini
sangat fleksibel
dalam arah geraknya.
Dapat bergerak dalam 6 arah sumbu.
·
Pra
FC: Robot ini mempunyai daya angkat sebesar 1
ton. Kemampuan ini dapat digunakan untuk memindahkan sebuah mesin mobil atau benda berat
lainnya selama proses produksi.
·
Cybotech P15: Robot ini diproduksi oleh Cybotech Corporation
dan dapat mengangkat
seberat 15
Kg. Robot ini banyak digunakan utuk pekerjaan mengecat
·
Puma Model 500: Robot ini merupakan produksi dari Unimation,
Inc. yang
kemudian perusahaan tersebut dibeli oleh
Westinghouse. Puma Model 500
merupakan
robot elektronik teknologi tinggi yang dapat
bergerak
dalam 5 sumbu, yaitu putaran pinggang (waist
rotation), putaran bahu (shoulder rotation), putaran siku (elbow rotation), anggukan pergelangan tangan (wrist bend) dan putaran pinggiran roda (flange rotation).
·
IBM Assembly
Robots: IBM memproduksi dua
macam robot dan menggunakannya
untuk proses
produksi komputer IBM dan produk-produk lainnya. Robot ini digunakan untuk memasukkan komponen ke dalam suatu lubang atau
memasang komponen satu yang dilekatkan dengan komponen lainnya. Robot yang
kedua berupa robot yang lebih kecil
yang dapat diprogram dengan komputer IBM PC yang digunakan
untuk memprogram dapat dilepas dan digunakan untuk
keperluan lainnya.
·
GMF Robots:
Robot
ini dibuat oleh
General Motors Corporation dan Fanuc Machine Works dari
Jepang. Kedua perusahaan tersebut bekerja sama
memproduksi GMF robots untuk dijual dan digunakan
sendiri untuk kedua perusahaan tersebut.
Robot pendidikan (educational
robots) :
digunakan untuk membantu
dalam proses mengajar tentang operai
dan
penggunaan
dari robot industri. Contoh robot yang digunakan dalam bidang pendidikan:
a. Rhino Robot XR-2 System: Robot ini dibuat oleh Rhino, Inc., dan digunakan
untuk simulasi tentang
operasi dari robot-robot
industri. Rhino XR-2 dapat diprogram melalui komputer Apple dan programnya dapat disimpan di disk.
b.
Microbot: Microbot
mempunyai dua macam
robot, yaitu Microot Minimower dan Microbot Teachmower. Minimower dapat diprogram
dengan komputer Apple
atau TRS-80. Teachmower digunakan untuk simulasi
robot industri dan menggunakan
teach pendant untuk
memprogramnya serta dapat digunakan komputer Apple atau
TRS-80 untuk menyimpan program.
c. Hero-1: Robot ini dibuat oleh
Heath/Zenith,
merupakan
robot yang dapat bergerak dan dirancang
untuk membantu mempelajari
robot industri. Robot ini
mempunyai
beberapa unit sensor. Unit sensor ini dapat
mendeteksi
gerak, mengukur
jarak sampai 15 feet,
mendeteksi
perubahan tinggkat cahaya, membedakan
dua buah suku kata dan menggunakan speech synthesizer, sehingga dapat berbicara. Hero-1 juga
dilengkapi dengan teach pendant.
2. 3 PEMBUATAN ROBOT
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, robot dapat membantu meringankan pekerjaan manusia.
Adapun tujuan pembuatan robot memang untuk kebaikan manusia.
Oleh karena itu, sebelum terjun dalam bidang robotika, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.
Robot tidak
boleh
menciderai
manusia
atau
dalam keadaan tanpa aksi mengijinkan manusia
mendekat untuk disakiti.
2.
Robot harus menuruti perintah yang
diberikan
oleh
manusia kecuali jika perintah
tersebut
bertentangan dengan hukum yang pertama.
3.
Robot harus melindungi
eksistensinya,
selama
tidak bertentangan dengan hukum pertama dan kedua.
1.
Perencanaan, meliputi: pemilihan hardware dan design.
2.
|
Pembuatan, meliputi pembuatan
|
mekanik,
|
|
elektonik, dan program.
|
|
3.
|
Uji coba.
|
|
2.4 Perencanaan
Dalam tahap ini, akan ditentukan robot apa yang akan dibuat dan
akan digunakan untuk apa.
Adapun hal-hal yang perlu ditentukan dalam tahap ini:
• Dimensi,
yaitu panjang,
lebar, tinggi, dan
perkiraan berat dari robot.
• Struktur material, apakah dari alumunium, besi, kayu, plastik, dan sebagainya.
• Cara kerja robot, berisi
bagian-bagian robot
dan
fungsi dari bagian-bagian
itu. Misalnya lengan, konveyor, lift, power supply.
• Sensor-sensor yang akan dipakai robot.
• Mekanisme, bagaimana
sistem mekanik
agar
robot dapat menyelesaikan tugas.
• Metode
pengontrolan, yaitu bagaimana
robot dapat dikontrol dan digerakkan, mikroprosesor yanga digunakan, dan blok diagram sistem.
• Strategi untuk memenangkan pertandingan, jika memang robot itu akan diikutkan lomba/kontes robot Indonesia/Internasional.
2.5
Pembuatan
Ada
tiga perkerjaan
yang harus dilakukan
dalam
tahap ini, yaitu pembuatan
mekanik,
elektronik,
dan
programming. Masing-masing membutuhkan
spesialisasi yang berbeda-beda, yaitu:
• Spesialis
Mekanik, bidang ilmu yang cocok adalah teknik mesin dan teknik industri.
• Spesialis Elektronika, bidang ilmu yang cocok adalah teknik elektro.
• Spesialis Programming, bidang ilmu yang cocok adalah teknik informatika.
Pembuatan mekanik
Setelah merancang gambaran garis besar bentuk robot, maka rangka dapat mulai dibuat. Satu ruas rangka
terhubung
satu
sama lain
dengan keling
alumunium.
Keling adalah semacam
paku alumunium yang berguna
untuk menempelkan lembaran logam dengan erat.
Pembuatan sistem elektronika
Bagian sistem elektronika dirancang sesuai
dengan
fungsi
yang diinginkan. Misalnya untuk menggerakkan motor DC diperlukan
h-brigde,
sedangkan
untuk menggerakkan relay diperlukan saklar transistor. Sensor- sensor yang akan digunakan dipelajari dan dipahami
cara kerjanya, misalnya:
1.
Sensor jarak,
bisa
menggunakan SRF04,
GP2D12, atau
merakit sendiri modul sensor
ultrasonik atau inframerah.
2. Sensor arah, bisa menggunakan sensor kompas
CMPS03 atau Dinsmore.
3. Sensor suhu, bisa menggunakan LM35 atau sensor yang lain.
4. Sensor nyala api/panas,
bisa menggunakan
UVTron atau Thermopile.

Pembuatan sistem elektronika ini meliputi tiga tahap:
• Design PCB, misalnya dengan program Altium
DXP.
• Pencetakan PCB, bisa dengan Proboard.
• Perakitan dan pengujian rangkaian elektronika.

Gambar 2.
Pembuatan
Sistem Elektronika
Pembuatan Software/Program
Pembuatan software dilakukan setelah alat siap untuk diuji. Software ini ditanamkan (didownload) pada
mikrokontroler
sehingga robot dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar 3.
Pembuatan
Software/Program
Tahap pembuatan program ini meliputi:
1. Perancangan Algoritma atau alur program.
Untuk fungsi
yang sederhana, algoritma dapat
dibuat langsung pada saat menulis program. Untuk fungsi yang kompleks,
algoritma dibuat dengan menggunakan flow chart.
2. Penulisan
Program, dapat dilakukan
dalam
Bahasa C, Assembly,
Basic, atau Bahasa yang paling dikuasai.
3. Compile dan
download, yaitu mentransfer
program yang kita tulis kepada robot.
2.6
Uji
Coba
Setelah mendownload program
ke mikrokontroler
(otak
robot) berarti telah siap dilakukan tahapan terakhir dalam membuat robot, yaitu uji coba. Pada proses ini,
dilakukan pengujian terhadap alat yang dibuat, apakah
sudah
sesuai dengan spesifikasi
yang diharapkan.
Jika
ternyata hasilnya tidak memuaskan, dapat dilakukan
perancangan ulang.
Untuk KRCI (Kontes
Robot Cerdas Indonesia), ujicoba
dilakukan pada arena seluas sekitar 4×4 meter dan berbentuk seperti puzzle.
Dalam arena
KRCI
ini
diletakkan lilin-lilin yang harus dipadamkan
oleh
robot cerdas pemadam api.
Untuk lomba robot KRI (Kontes Robot
Indonesia),
dibutuhkan ruangan yang lebih besar, yaitu sekitar 15×15

Gambar 4. Sebuah Robot Dalam Arena Pertandingan
3. EVOLUSI ROBOT INDONESIA
Sampai saat ini,
belum ada data
yang dapat
memberikan
kepastian mengenai kapan robot mulai
dikembangkan
di
Indonesia. Namun mulai tahun 80-an,
kebijakan nasional dalam pengembangan riset teknologi telah
memberikan
dukungan pada litbang permesinan otomatis dalam rangka mencermati dan menunjang
Sumber Daya
Manusia Indonesia
yang memiliki
minat dan kemampuan untuk menguasai teknologi robot. Salah
satu wujud konkretnya adalah dikembangkannya sejumlah laboratorium, seperti MEPPO (Mesin Perkakas Teknik
Produksi dan Otomatis) yang diprakarsai
oleh
BPPT
bekerjasama
dengan ITB, Industri strategis, serta LET
(Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI.
Sejak dikembangkannya
sejumlah laboratorium
tersebut, beraneka macam
permesinan
otomatis
/ robot
telah berhasil dikembangkan, diproduksi, serta dikomersilkan oleh berbagai industri, baik
industri
strategis maupun industri lainnya di Indonesia. Bahkan dalam pengembangan
robot terbaru saat ini, telah
dikembangkan
jenis robot yang memiliki kemampuan untuk mengontrol seluruh sistem operasi suatu pabrik.
Sejak tahun 80an, pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan
otomatis telah dilakukan terutama melalui sejumlah industri strategis, diantaranya:
PT PINDAD
(sistem, peralatan,
dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat
lunak, komputasi), PT Bharata dan
PTBBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian
mesin), dll.
Disamping
itu,
PT DI
dan PT PAL,
yang
merupakan
pengguna mesin otomatis, telah menguasai
pengetahuan
mengenai operasionalisasi robot untuk teknologi pesawat
terbang dan teknologi perkapalan.
Kontes Robot
Indonesia pertama
kali diselenggarakan oleh
Depdiknas tahun
1990. Sebelas
tahun berikutnya,
tepatnya pada tahun 2001, salah satu perwakilan dari
Indonesia, yaitu tim B-Cak dari PENS-ITS telah berhasil mencapai prestasi yang spektakuler, yakni dengan keluar
sebagai Juara Pertama
pada Asia Pasific Broadcasting
(ABU) Robocon yang diselenggarakan di Tokyo.
Pada tahun 2001 juga, Kementerian Ristek bersama
dengan Depdiknas telah mempromosikan
juara Kontes
Robot Indonesia
dalam pameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology
Expo) yang diselenggarakan
di Balai Sidang Jakarta. Dalam pameran tersebut terlihat respon positif dan antusiasme
dari masyarakat.
Menjelang
Kontes Robot Indonesia
2004, Kementerian Ristek
bekerjasama
dengan Departemen Pendidikan Nasional
- Fakultas Teknik Universitas Indonesia
telah menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) dengan tema "Peluang
dan
Tantangan Teknologi
Robot di Indonesia". Semiloka ini
diselenggarakan dengan tujuan mempertemukan pihak- pihak yang berkepentingan dalam rangka pengembangan teknologi robot, agar para stakeholders
tersebut dapat saling berbagi informasi terbaru dan berbagi pemahaman
mengenai
isu-isu teknologi robot
yang sedang berkembang saat itu. Sasaran yang ingin di capai dengan
semiloka ini adalah terdifusinya
teknologi robot ke kalangan masyarakat yang lebih luas. Yang menjadi
sasaran dalam semiloka tersebut adalah difusi teknologi robot pada kalangan masyarakat yang lebih luas. Dengan
diselenggarakannya seminar ini, diharapkan kalangan
mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai
kebijakan-kebijakan yang
telah ditetapkan pemerintah serta kebutuhan industri dalam pemanfaatan
dan pendayagunaan
robot. Disisi lain, pihak industri bisa
mendapatkan
informasi dan gambaran mengenai
pemanfaatan dan pendayagunaan
robot untuk keperluan
dan
kepentingan
industry, serta prospek dan kemampuan yang para mahasiswa dalam mengembangkan teknologi
robot.
4.
PENUTUP DAN KESIMPULAN
Secara umum kegunaan robot adalah untuk
menggantikan kerja
manusia
yang
membutuhkan
ketelitian yang tinggi atau mempunyai resiko yang sangat
besar atau bahkan mengancam
keselamatan manusia. Sebagai contoh, seseorang yang bekerja
di
bagian welding
di sebuah
industri
assembling kendaraan, akan mempunyai resiko kecelakaan
kerja yang cukup tinggi.
Maka untuk mengurangi rtesiko kerja tersebut
perlu digunakan robot yang menggantikan
kerja manusia di bidang tersebut, sehingga resiko kecelakaan
kerja dapat
dikurangi bahkan dihilangkan. Perkembangan robotika di Indonesia
banyak melahirkan hasil –hasil yang patut untuk dikembangan , hal ini dapat
dilihat dari prestasi-prestasi yang telah dibuat oleh para pembuat robot di
Indonesia.
.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Membuat Robot Itu Mudah.
[2] http:/jak-stik.ac.id; Tangga; Tutorial Gratis (dot)
Net.
http://tutorialgratis.net/2008/05/28/tutorial-membuat-robot-
cerdas/; Tanggal akses :
17 Desember 2009
Komentar
Posting Komentar